Meski kategori dampak banjir rob masih dinilai rendah, BMKG mengingatkan bahwa kewaspadaan perlu ditingkatkan, terutama mengingat kejadian serupa cenderung lebih sering muncul pada periode pasang ekstrem.
BMKG Maritim Teluk Bayur mengimbau masyarakat pesisir—baik nelayan, pekerja pelabuhan, maupun warga yang tinggal dekat pantai—untuk menyesuaikan aktivitasnya selama periode tersebut. Hal ini termasuk mempertimbangkan kondisi pasang saat melaut, berlabuh, atau melakukan pekerjaan di kawasan pantai.
Baca juga :Penanganan Bencana Butuh Keseriusan, Pemkab Didesak Siapkan DED
“Potensi banjir rob tetap perlu diwaspadai, meskipun dampaknya tergolong rendah,” tegas Sahat Mauli Pasaribu dalam rilis resminya bertanggal 2 Desember 2025.(*/zoe)
Selanjutanya:TPA Regional Payakumbuh Dibuka, Layani Sampah dari Agam, Bukittinggi dan Payakumbuh






