Sumbar  

Pastikan Identifikasi Korban dan Keamanan Warga Berjalan Cepat

ARAHAN : Wakapolri, Komjen Pol Dedi Prasetyo ketika meninjau langsung proses penanganan bencana di Sumbar.(polda sumbar)

Padang, Sindotime-Upaya pemulihan pascabencana banjir dan longsor di Sumatera Barat mendapat perhatian langsung dari Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komjen Pol Dedi Prasetyo. Dalam kunjungan kerjanya ke Padang, Kamis (4/12), Wakapolri memastikan seluruh proses penanganan darurat—mulai dari evakuasi, identifikasi jenazah hingga pengamanan wilayah—berjalan secepat mungkin.

Kunjungan dimulai di RS Bhayangkara Padang, tempat tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri tengah bekerja mengidentifikasi puluhan jenazah korban bencana. Sebagian besar korban tidak lagi dapat dikenali secara fisik. Karena itu, uji DNA menjadi metode utama yang diandalkan.

Komjen Dedi menegaskan bahwa kecepatan identifikasi sangat penting agar para keluarga korban bisa segera melakukan proses pemakaman. Ia menyampaikan apresiasi terhadap kinerja tim DVI yang bekerja di tengah kondisi korban yang sangat berat. “Target kami maksimal tiga hari untuk keluarnya hasil DNA,” ujarnya.

Baca juga :Perkuat Jaringan Komunikasi di Tengah Tanggap Darurat Bencana

Pada hari yang sama, rombongan Mabes Polri melanjutkan kunjungan ke SDN 02 Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, yang digunakan sebagai posko pengungsian. Wakapolri mengingatkan bahwa tinggalnya warga di pengungsian dalam waktu lama berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, baik di lokasi pengungsian maupun di rumah yang mereka tinggalkan.

Untuk itu, Polri dan TNI telah menambah kekuatan personel di titik-titik rawan. Patroli bersama terus dilakukan. Wilayah seperti Agam dan daerah terdampak lain disebut telah mendapatkan tambahan pasukan sesuai instruksi langsung Kapolri.

Selain memantau aspek keamanan, Wakapolri juga melihat langsung alur distribusi bantuan logistik yang kini dipercepat dengan memanfaatkan jalur udara. Sejumlah helikopter berkapasitas 650 kilogram telah dioperasikan untuk mengirim bantuan ke daerah yang masih sulit dijangkau. Ia menjelaskan bahwa jalur darat mulai membaik, namun distribusi udara tetap diprioritaskan mengingat beberapa lokasi masih terisolasi.