Menurut Ade, kondisi kelopak atau perigon yang terbuka lebar menunjukkan bahwa bunga tersebut telah memasuki hari ketiga masa mekarnya. Ia juga menyebut bahwa temuan Rafflesia di Mega Mendung sebelumnya terakhir tercatat sekitar tahun 2001.
“Melihat bentuk perigonnya yang sudah mengembang, ini mungkin hari ketiga,” jelasnya. Ia menuturkan bahwa Rafflesia biasanya mekar selama 8–10 hari, kemudian kelopaknya perlahan berubah warna menjadi kecokelatan sebelum membusuk.
Di balik suasana duka dan ketegangan operasi pencarian korban, kemunculan bunga raksasa ini sekaligus mengingatkan bahwa Lembah Anai menyimpan kekayaan hayati yang tidak kalah penting untuk dilindungi. Temuan tersebut menjadi catatan unik dalam operasi gabungan di Batang Anai—sebuah momen langka yang muncul di tengah kondisi alam yang sedang tidak bersahabat.(*/zoe)
Selanjutnya :Intensitas Hujan Sedang hingga Berat di Sumbar Meningkat, Warga Diminta Waspada






