Selain jatuhnya korban jiwa, kerusakan pada rumah warga dan fasilitas umum juga tercatat signifikan. Adapun kerusakan mencakup:
• Rumah rusak ringan: 3.831 unit
• Rumah rusak sedang: 1.032 unit
• Rumah rusak berat: 1.572 unit
• Rumah terendam: 35.213 unit
• Rumah hanyut/hilang: 735 unit
Untuk fasilitas pelayanan dasar, kerusakan terjadi pada:
• Rumah ibadah: 148 unit
• Fasilitas kesehatan: 66 unit
• Kantor pemerintahan: 28 unit
• Sekolah: 338 unit
Baca juga :Mencari Korban Banjir Bandang, Tim SAR Temukan Rafflesia Arnoldi Sedang Mekar
Arry menegaskan bahwa selain membuka kembali akses jalan yang terputus, pemerintah juga memprioritaskan pemulihan layanan pendidikan, kesehatan, serta aktivitas keagamaan yang terdampak.
Di sektor ekonomi masyarakat, kerusakan luas tercatat pada lahan pertanian, perkebunan, perikanan, serta infrastruktur penunjang aktivitas harian. Akses distribusi bantuan juga terhambat akibat kerusakan jalan dan jembatan. Rinciannya meliputi:
• Sawah terdampak: 6.749 hektare
• Lahan terdampak: 6.713 hektare
• Kebun terdampak: 1.031 hektare
• Kolam ikan terdampak: 10.486 unit
Kerusakan pada sarana dan prasarana penting:
• Ruas jalan terdampak: 172 ruas
• Jembatan terdampak: 46 unit
Sementara itu, total sementara kerugian material diperkirakan mencapai Rp1.766.715.469.355, dengan pembagian:
• Kerusakan rumah masyarakat: Rp451.242.880.850
• Pelayanan dasar: Rp26.944.102.000
• Sektor sosial ekonomi: Rp1.086.951.741.505
• Sarana prasarana: Rp201.576.745






