Agam, Sindotime—Permukaan air Danau Maninjau kembali meningkat setelah peristiwa banjir bandang dan longsor, sehingga mendorong warga di kawasan salingka danau mendatangi PLTA Maninjau untuk melakukan protes pada Selasa (9/12). Aksi ini merupakan lanjutan dari kedatangan warga sehari sebelumnya, ketika pihak PLTA hanya membuka pintu bendungan sekitar 5 sentimeter—kebijakan yang dinilai tidak memberikan dampak berarti terhadap penurunan tinggi muka air danau.
Baca juga :Tak Dikenali Keluarga, 24 Jenazah Korban Bencana Dimakamkan secara Masal
Sejak pagi, masyarakat berkumpul di area PLTA untuk meminta penjelasan teknis sekaligus menuntut pembukaan pintu air dalam skala yang lebih besar. Mereka menilai kondisi saat ini telah masuk kategori darurat, karena kenaikan air terus berlanjut dan mulai mengancam permukiman yang berada tepat di tepi danau.
Keluhan utama warga adalah minimnya penurunan debit air akibat bukaan bendungan yang terlalu kecil, sementara pasokan air dari hulu tetap tinggi. Menurut mereka, diperlukan tindakan cepat dan terukur agar potensi banjir di wilayah sekitar danau tidak meluas.
Situasi sempat memanas ketika warga meminta pihak PLTA menunjukkan data teknis pengelolaan pintu air. Ketegangan tersebut mereda setelah diselenggarakan dialog terbuka yang turut menghadirkan perwakilan Sektor PLN Bukittinggi.






