Padang Pariaman, Sindotime-Komitmen dalam percepatan penanganan bencana di Kabupaten Padang Pariaman terus ditunjukan Pemerintah Pusat. Seperti halnya dengan kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Pratikno, ke daerah terdampak guna meninjau langsung pelaksanaan tanggap darurat serta kesiapan pembangunan hunian bagi masyarakat korban bencana.
Baca juga :Pulanglah Ihsan, Mama di Sini Nak
Pada Sabtu (13/12), Menko PMK bersama rombongan meninjau lokasi rencana pembangunan hunian sementara (Huntara) di Asam Pulau, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Kunjungan tersebut disambut oleh Sekretaris Utama BNPB Rustian, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA), Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol Mayjen TNI Arief Gajah Mada, unsur Forkopimda Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Padang Pariaman, serta jajaran perangkat daerah terkait.
Dalam keterangannya, Menko PMK Pratikno menegaskan bahwa penanganan bencana harus dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan terpadu sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia. Seluruh potensi nasional, baik pemerintah daerah, kementerian/lembaga, hingga unsur pendukung lainnya, diminta untuk bergerak bersama guna memastikan penanganan tanggap darurat berjalan optimal.
Pratikno menjelaskan bahwa di tengah proses tanggap darurat, pemerintah daerah perlu segera mempersiapkan hunian sementara bagi warga terdampak. Bahkan, apabila memungkinkan, proses tersebut dapat langsung dilanjutkan ke tahap pembangunan hunian tetap (Huntap) agar pemulihan kehidupan masyarakat berjalan lebih cepat.
Ia secara khusus mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam menyiapkan lahan Huntara seluas 1,7 hektare. Menurutnya, lokasi tersebut dinilai sangat layak karena didukung akses jalan yang baik, ketersediaan air dan listrik, serta posisinya yang tidak jauh dari kampung halaman warga.
“Kesiapan lahan ini sangat penting agar masyarakat tetap dekat dengan lingkungan sosial dan sumber mata pencaharian mereka,” ujar Pratikno.






