Dari sisi kemanusiaan, bencana ini juga menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar. Hingga saat ini tercatat 192 orang meninggal dunia, 73 orang masih dinyatakan hilang, tujuh orang menjalani perawatan medis, serta puluhan warga terisolasi akibat terputusnya akses jalan.
Terkait langkah pemulihan, Deputi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, M. Rachmat Kaimuddin, menegaskan bahwa pemerintah pusat akan mulai mengakselerasi rehabilitasi dan rekonstruksi setelah masa tanggap darurat resmi berakhir. Tahapan tersebut diharapkan mampu mempercepat pemulihan layanan dasar masyarakat.
Baca juga :Percepatan Data Bencana, Pembangunan Huntara dan Pemulihan Ekonomi di Sumbar Disorot
Ia menekankan pentingnya sinkronisasi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Agam agar program rehabilitasi benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan. Menurutnya, penanganan pascabencana harus berbasis kondisi riil wilayah terdampak.
Dalam kunjungan kerjanya, M. Rachmat Kaimuddin meninjau langsung kerusakan infrastruktur vital di Kecamatan Palembayan dan Tanjungraya, termasuk jalan dan jembatan yang terdampak banjir bandang dan longsor. Ia juga menyerahkan bantuan bagi warga terdampak di Posko Bencana Salarehaie.
“Kunjungan ini untuk memastikan kondisi faktual di lapangan sekaligus menyerap masukan dari pemerintah daerah terkait langkah lanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal berharap hasil peninjauan tersebut dapat segera ditindaklanjuti di tingkat kementerian. Ia menilai dukungan pemerintah pusat sangat krusial agar proses pemulihan di Agam dapat berjalan lebih cepat dan efektif.






