Padang  

Libatkan Sekitar 200 Ribu Warga, Tsunami Drill Terbesar di Indonesia Dimulai Besok

CEK KESIAPAN PERSONEL: Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta bersama Wawako Padang Maigus Nasir usai Apel Kesiapsiagaan Bencana 2025 di Lapangan Imam Bonjol, Selasa (4/11).(Prokopim)

Padang, Sindotime-Pemko Padang akan melaksanakan Tsunami Drill terbesar di Indonesia, dengan melibatkan sekitar 200 ribu warga di 55 kelurahan dan 8 kecamatan pesisir pada Rabu (5/11).

Simulasi akan berlangsung pukul 10.00 hingga 11.00 WIB. Saat sirene berbunyi, warga di zona merah tsunami diimbau segera bergerak menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang telah ditentukan.

“Warga diminta berjalan cepat tanpa panik, tidak berlari, dan tidak menggunakan kendaraan. Latihan ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari upaya menyelamatkan nyawa ketika bencana benar-benar terjadi,” jelas Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir saat menghadiri Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Imam Bonjol, Selasa (4/11).

Baca juga : Mulai Awal Tahun Depan, Pemprov…

Ia menambahkan, meski semua berharap Padang selalu terhindar dari bencana, kesiapsiagaan tetap menjadi kunci utama untuk meminimalkan risiko dan korban. Sekaligus untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan warga pesisir.

Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Imam Bonjol, ini sekaligus bakla menjadi momentum kesiapsiagaan masyarakat Sumbar terhadap bencana. Kegiatan ini diinisiasi oleh Polda Sumatera Barat sebagai bentuk koordinasi lintas instansi dalam menghadapi potensi bencana di wilayah tersebut.

Apel diikuti oleh unsur TNI-Polri, Basarnas, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, serta ASN Pemerintah Kota Padang. Bertindak sebagai inspektur upacara, Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, turut didampingi jajaran Forkopimda Sumatera Barat dan Kota Padang, serta perwakilan lembaga kebencanaan lainnya.

Baca juga : ParagonCorp Raih ASEAN…

Dalam arahannya, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menekankan bahwa Sumatera Barat merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di Indonesia. Menurutnya, kesiapsiagaan seluruh unsur pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk meminimalkan dampak bencana.

Ia menyoroti berbagai ancaman seperti gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, hingga kebakaran, yang harus diantisipasi melalui edukasi publik, latihan rutin, dan pembangunan infrastruktur mitigasi.

“Kita tidak pernah tahu kapan bencana akan datang. Karena itu, kesiapan personel, sarana prasarana, dan logistik harus selalu optimal. Penanganan bencana bukan tugas individu, melainkan hasil sinergi dari semua pihak,” tegas Kapolda.

Sementara itu, Kepala BPBD Sumatera Barat, Era Sukma Munaf, menyampaikan bahwa provinsi ini dikenal sebagai “etalase bencana”, karena berada di pertemuan tiga lempeng tektonik dunia.
Ia mengapresiasi langkah proaktif pemerintah daerah, termasuk Kota Padang, yang terus memperkuat mitigasi bencana melalui pemasangan rambu evakuasi, pembangunan shelter tsunami, serta pelaksanaan simulasi berkala di kawasan rawan.

“Kesadaran dan kesiapan masyarakat adalah kunci utama dalam mengurangi risiko bencana,” ujarnya.(*/zoe)

Selanjutnya : Monumen Kapal Wisata Siti Nurbaya…