Waspada Rabies, Kasus Gigitan Anjing Liar Mengancam Warga Padang Pariaman
Padang Pariaman, Sindotime-Padang Pariaman kembali
dihadapkan pada ancaman serius penyebaran rabies. Kejadian terbaru yang
mengkhawatirkan terjadi di Korong Asam Pulau, Nagari Anduriang, Kecamatan 2×11
Kayu Tanam, di mana seekor anjing liar menyerang warga secara agresif. Dalam
insiden yang berlangsung pada 20-21 Agustus, sebanyak 11 orang menjadi korban
gigitan, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Menurut Camat 2×11 Kayu Tanam, Junaidi Syah, serangan
mendadak tersebut sempat menimbulkan kepanikan. Beruntung, pada Kamis sore
(21/8), anjing liar itu berhasil dilumpuhkan warga. Selain itu, empat ekor
anjing lainnya turut diamankan karena sempat kontak langsung dengan anjing liar
tersebut. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi penyebaran virus rabies.
Semua korban telah mendapatkan penanganan medis. Korban luka
ringan dirawat di puskesmas, sementara yang mengalami luka parah dirujuk ke
RSUD Padang Pariaman.
Tanggapan Cepat Pemerintah Daerah
Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
(Disnakeswan) Padang Pariaman, Zulkhailisman, menyatakan bahwa pihaknya
langsung turun ke lokasi untuk melakukan vaksinasi darurat terhadap hewan
peliharaan milik warga.
Sebanyak 257 ekor anjing dan kucing divaksinasi pada Jumat
pagi (23/8). “Vaksinasi ini penting untuk mencegah hewan peliharaan tertular
rabies dan membahayakan masyarakat,” ujarnya.
Disnakeswan sendiri secara rutin mengadakan vaksinasi rabies
baik atas permintaan masyarakat nagari maupun melalui program resmi pemerintah.
Dalam waktu dekat, vaksinasi juga dijadwalkan di sejumlah kecamatan lain
seperti Lubuak Aluang.
Tantangan Eliminasi Anjing Liar
Upaya pengendalian hewan liar, khususnya anjing, tidak bisa
dilakukan secara sembarangan karena terbentur oleh aturan perundang-undangan.
Meskipun ancaman rabies nyata, prosedur eliminasi harus tetap mengikuti
ketentuan yang berlaku.
Tren Kasus dan Populasi Anjing
Berdasarkan data Disnakeswan Padang Pariaman, kasus gigitan
anjing meningkat signifikan dalam 5 tahun terakhir yakni 2020: 136 kasus, 2021:
77 kasus, 2022: 317 kasus, 2023: 418 kasus, 2024: 362 kasus.
Jumlah pasien gigitan juga cukup tinggi, dengan 357 pasien
tercatat hingga pertengahan 2024. Tiga kecamatan dengan kasus gigitan tertinggi
tahun ini Nan Sabaris: 39 kasus, Sungai Garinggiang: 36 kasus, Batang Anai: 31
kasus.
Menariknya, Kecamatan VII Koto, yang memiliki jumlah anjing paling sedikit ketiga dari bawah (375 ekor), justru mencatat 46 pasien gigitan, tertinggi dari semua kecamatan.
Dari sisi populasi, jumlah anjing di Padang Pariaman sempat
menurun dari 18.484 ekor (2021) menjadi 13.678 (2023), namun kembali meningkat
di tahun 2024 menjadi 15.618 ekor.
Imbauan kepada Masyarakat
Disnakeswan Padang Pariaman mengajak masyarakat, terutama
para pemilik hewan peliharaan, untuk secara aktif melakukan vaksinasi rabies. Partisipasi
warga sangat penting dalam upaya pencegahan. “Pemerintah tidak bisa bekerja
sendiri. Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama,” tegas Zulkhailisman.
Kewaspadaan Adalah Kunci
Dengan meningkatnya kasus gigitan dan lonjakan populasi anjing,
rabies menjadi ancaman yang tidak bisa diabaikan di Padang Pariaman. Pencegahan
melalui vaksinasi, pengawasan hewan peliharaan, serta edukasi publik perlu
terus digencarkan. Partisipasi aktif masyarakat menjadi penentu keberhasilan
melindungi daerah ini dari bahaya rabies yang dapat berakibat fatal.(*/zoe)
COMMENTS