DIEVALUASI: Rakor Penguatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah yang dilaksanakan di Auditorium Istana Gubernur.(pemprov sumbar) Padang,...
Padang, Sindotime-Pemprov Sumbar baru-baru ini menyoroti hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) untuk tahun 2024. Meskipun ada peningkatan yang terlihat, kinerja akuntabilitas di beberapa daerah di Sumbar masih dinilai kurang optimal. Dari 19 kabupaten/kota yang dievaluasi, empat di antaranya meraih predikat BB, 14 mendapatkan predikat B, dan satu daerah memperoleh predikat CC.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Provinsi Sumbar,
Yozarwardi, menegaskan bahwa akuntabilitas kinerja merupakan salah satu elemen
penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. SAKIP, menurutnya,
bukan hanya alat untuk mempertanggungjawabkan kinerja, tetapi juga untuk
memastikan penggunaan anggaran berjalan dengan efektif dan efisien, serta
memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
"Melalui SAKIP, kita bisa memastikan anggaran digunakan
dengan tepat dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat," kata Yozarwardi
saat membuka Rapat Koordinasi Penguatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
di Auditorium Istana Gubernur pada Rabu, 22 Januari 2025.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara perangkat
daerah, dengan merujuk pada nilai inti Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang
kolaborasi. Meski beberapa daerah sudah menunjukkan perkembangan, Yozarwardi
menyoroti masih adanya daerah yang belum mencapai target yang diharapkan. Oleh
karena itu, ia menyerukan perlunya langkah konkret untuk memperbaiki
akuntabilitas di seluruh jajaran pemerintahan.
"Target kita adalah tidak ada lagi daerah yang mendapat
nilai SAKIP kategori C. Hal ini hanya bisa terwujud dengan komitmen bersama dan
kolaborasi antarorganisasi perangkat daerah, serta penguatan koordinasi antara
Bappeda, Inspektorat, dan bagian organisasi," jelas Yozarwardi.
Fitriati, Kepala Biro Organisasi Setdaprov Sumbar, dalam
laporannya juga menyampaikan betapa pentingnya peran SAKIP dalam merencanakan
dan melaksanakan program pembangunan. Ia menekankan perlunya penguatan peran
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar implementasi SAKIP dapat
berjalan dengan optimal.
"Dengan adanya rakor ini, kami berharap bisa memperkuat
peran Bappeda dalam perencanaan, Biro Organisasi dalam koordinasi, serta
Inspektorat dalam pengawasan dalam implementasi SAKIP," tutur Fitriati.
Rapat ini juga menghadirkan dua narasumber penting, yaitu
Akhmad Hasmy dari Kementerian PANRB dan Teten Ali, Kepala Biro Organisasi
Setdaprov Jawa Barat. Hasmy menekankan bahwa SAKIP harus dijalankan secara
sistematis sebagai alat pertanggungjawaban, sementara Teten berbagi pengalaman
sukses implementasi SAKIP di Jawa Barat yang sudah memanfaatkan kemajuan
teknologi.
Sebagai penutup, Andri Yulika, Asisten Administrasi Umum
sekaligus Plt. Inspektorat Daerah Sumbar, berharap hasil rakor ini dapat
menjadi acuan untuk langkah-langkah perbaikan selanjutnya. "Kami berterima
kasih kepada Pak Hasmy, Pak Teten, serta semua pihak yang hadir. Semoga kita
dapat terus meningkatkan nilai SAKIP kita secara bertahap," ungkapnya.(*/zoe)
COMMENTS