Masyarakat Kasang Demo Kafe Dusun Baru, Diduga Sarat dengan Praktik Prostitusi
Padangpariaman, Sindotime-Ratusan warga dari tiga dusun Korong
Kasai yakni Dusun Baru, Dusun Tangah dan Dusun Tong Blau melakukan demo masal
di Pasar Baru Grosir Kasang, Dusun Baru pada Senin (23/6). Mereka resah
terhadap keberadaan café-café yang ada di daerah tersebut.
Bahkan, ini merupakan puncak dari kekesalan warga. Pasalnya,
para pemilik kafe tersebut tetap nekat beroperasi meski pada dini hari, di hari
yang sama sebelumnya, sudah dilakukan penertiban oleh tim Satpol PP
Padangpariaman.
“Para emak-emak di sekitaran Dusun Pasar Baru ini sebenarnya
sudah lama resah terhadap keberadaan kafe-kafe ini. Bahkan, ada kafe yang sudah
disegel aparat saat razia, namun tetap masih buka,” ujar tokoh masyarakat
Korong Kasai, Jerry saat diwawancarai Senin (23/6).
Pantauan di lapangan, masa yang terdiri dari mayarakat
sekitar berbondong-bondong mendatangi pasar grosir Kasang yang terletak di
Dusun Baru sekitar pukul 21.30. Mereka langsung bergerak mendatangi satu
persatu kafe yang diduga sarat dengan praktik asusila.
Bahkan sempat terjadi ketegangan antara pemilik kafe dengan
masyarakat. Ini setelah para pendemo yang pada umumnya terdiri dari emak-emak
memaksa untuk masuk ke dalam sejumlah kafe untuk memastikan wanita malam yang
ada di kafe tersebut. Namun sayangnya dihalang-halangi oleh pemilik kafe.
Termasuk juga adanya aksi saling dorong antara pemilik kafe.
Tak sampai di sana, para pendemo juga melampiaskan kemarahannya kepada pemiliki
kafe. Tak ayal aksi tersebut memicu perang mulut dengan melontarkan kata-kata
kasar antara masyarakat dengan pemilik kafe.
Jerry juga tak menampik jika para masyarakat menginginkan
agar tidak adanya kafe di lokasi tersebut. Karena selama ini, keberadaannya
sering kali memicu kasus perceraian rumah tangga di antara masyarakat sekitar.
Namun entah mungkin karena ada yang mem-backing atau gimana,
keberadaan kafe tersebut tetap saja masih subur sejak mulai berdiri sekitar dua
tahun yang lalu. Bahkan kian hari, jumlah wanita malam dengan pakaian seksi di
lokasi tersebut terus menjamur.
“Kami ingin semua kafe-kafe tersebut disegel, dan tidak ada
lagi kafe-kafe tersebut di sini. Kepada pemerintah dan aparat kami berharap
agar menertibkan kafe-kafe ini. Karena keberadaannya sudah mulai meresahkan
masyarakat,” ungkapnya.
Dia juga memperingatkan kepada pemilik kafe agar jangan
sampai beroperasi lagi. Dan jangan salahkan masyarakat jika nantinya melakukan
aksi yang lebih besar lagi, kalau pemilik kafe masih bandel dan ngotot membuka
bisnis yang diduga sudah mengarah ke protitusi.
Tokoh masyarakat Kasang lainnya, Syaiful juga mengaku, sebelumnya
pihaknya sudah merapatkan hal ini dengan Bupati, Dandim dan Kapolres sehingga
aparat langsung melakukan razia pada Senin (23/6). Namun kenyataannya kafe-kafe
tersebut tetap saja masih buka.
Dikatakan, pihaknya sebenarnya tidak keberatan dengan adanya
kafe tersebut, sepanjang hanya sekadar tempat minum. Namun kenyataannya, hal
ini telah mencoreng nama daerah dengan banyaknya wanita-wanita dengan pakaian
terbuka yang sering nongkrong di kafe yang buka hingga larut malam.
“Sebenarnya masyarakat yang datang ini hanya sedikit, namun
melihat banyaknya kafe-kafe yang buka lagi setelah disegel sebelumnya, maka jumlah
masyarakat datang lebih banyak lagi,” aku Syaiful.
Para pendemo akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 23.45
WIB. Dan sejumlah aparat dari Polsek Batang Anai juga dikerahkan untuk memantau
perkembangan aksi tersebut.(zoe)
COMMENTS