Jadi Cagar Budaya Nasional, Makam Syekh Burhanuddin Simbol Sejarah dan Spiritualitas Minangkabau
Padang Pariaman, Sindotime-Kabupaten
Padang Pariaman mencatat sejarah penting dalam pelestarian warisan budayanya.
Makam Syekh Burhanuddin, tokoh ulama kharismatik yang dikenal sebagai penyebar
Islam di Minangkabau, kini resmi ditetapkan sebagai Cagar
Budaya Nasional.
Penetapan tersebut diumumkan dalam sidang resmi Tim Ahli Cagar Budaya Nasional
(TACBN) yang digelar di Hotel Monopoli, Bukittinggi.
Perjalanan menuju status
nasional ini memakan waktu panjang. Sejak tahun 2022, situs makam ini telah
berstatus sebagai cagar budaya tingkat kabupaten dan provinsi. Setelah melalui
berbagai tahapan administratif dan verifikasi faktual, Pemerintah Kabupaten
Padangpariaman, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mengajukan peningkatan
status ke tingkat nasional.
Proses penilaian melibatkan
kerja sama lintas sektor, termasuk instansi kebudayaan daerah dan provinsi.
Sehari sebelum sidang penetapan, TACBN melakukan kunjungan langsung ke lokasi
makam untuk menilai kondisi dan nilai historisnya. Kunjungan tersebut turut
dihadiri oleh Wakil Bupati Padangpariaman, Rahmat Hidayat.
Sidang berlangsung secara
interaktif, diwarnai pertukaran pendapat dan kajian mendalam dari para ahli.
Hasilnya, semua anggota TACBN menyepakati penetapan makam tersebut sebagai
bagian dari Cagar Budaya Nasional melalui keputusan aklamasi.
Wakil Bupati Rahmat Hidayat
menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Ia menekankan bahwa pengakuan
tersebut tidak hanya membawa kebanggaan bagi daerah, tetapi juga mempertegas
komitmen Padangpariaman dalam melestarikan warisan leluhur.
“Status ini bukan sekadar
penghargaan simbolis. Ini adalah bentuk nyata pelindungan terhadap situs
penting yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan spiritual. Kami berharap, ini
menjadi langkah awal untuk pengelolaan yang lebih baik serta penguatan
identitas budaya lokal,” ungkapnya.
Dengan ditetapkannya Makam
Syekh Burhanuddin sebagai Cagar Budaya Nasional, diharapkan situs ini bisa
dikembangkan menjadi destinasi ziarah spiritual sekaligus edukasi budaya yang
berkelanjutan. Penetapan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi
muda untuk mengenal dan menghargai tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam di
Minangkabau.(*/zoe)
COMMENTS