Batik Randang Karya Bunda Een Refans Rambah Pasar Internasional
Padang, Sindotime-Produk kebanggaan Sumbar, yakni Batik Randang berhasil menyita perhatian pasar fashion internasional. Ini dibuktikan dengan tingginya permintaan pasar terhadap batik andalan asal Ranah Minang tersebut beberapa waktu terakhir.
Seperti di Singapura misalnya, di mana, batik khas Minangkabau
ini bakal hadir di Centra Bisnis
Internasional Singapura. Kehadiran batik randang di sana, sekaligus
untuk mengobati rasa penasaran masyarakat Negara tetangga dengan batik yang
sarat dengan nuansa yang berbeda di bandingkan batik lainnya di tanah air.
Kepastian ini juga dibuktikan dengan dilakukannya MoU antara
Owner Batik Randang, Bunda Een Refans dengan pengusaha asal Singapura, Norhayati
Mohd Ali serta Kadis Koperasi dan UMKM Sumbar, Endrizal di kantor dinas
setempat pada Senin (15/9).
“Permintaan batik rendang ini cukup tinggi di Singapura. Makanya
saya berani membelinya, untuk dipromosikan di Singapura,” ujar Norhayati Mohd
Ali yang juga Direktur Nurturise, Pte, Ltd tersebut Selasa (16/9).
Bagi dirinya, yang membuat dia senang dengan batik randang
hasil desain Bunda Een Refans adalah, batik tersebut berbeda jika dibandingkan
dengan batik lainnya yang ada di tanah air. Itu terlihat ekslusif dari kualitas
bahan dan kerajinannya.
Dia juga tidak menampik jika orang Singapura lebih mencari
sesuatu yang lebih unik. Seperti fashion misalnya, di mana mereka pastinya
ingin tampil ekslusif dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam hal menghadiri
pesta.
Dari tampilan batik rendang yang dia lihat tersebut, dirinya
meyakini batik tersebut mampu menyasar kalangan menengah ke atas. Bahkan ada
juga yang bertanya soal batik tersebut. Dan membuat mereka takjub jika produk tersebut
dikerjakan bukan pakai mesin, tapi bordir dan sulamannya dari tangan sendiri.
“Ini yang membuat saya berani untuk membeli batik (randang,
red) Bunda Refans, untuk dipromosikan di Singapura. Dan juga sudah ada tawaran
dari mereka untuk memasukan batik randang ini ke website mereka untuk dijual,”
ungkap wanita yang akrab disapa Nor tersebut.
Pada kesempatan itu, Norhayati Mohd Ali juga sempat
memberikan pelatihan terhadap sekitar 30 pelaku UMKM di Kota Padang terkait
strategi dalam memasarkan produk. Sehingga ke depan, lebih banyak lagi produk
UMKM Sumbar yang mampu menembus pasar Internasional.
Anggota DPRD Sumbar, Rafdinal yang menyempatkan diri untuk hadir pada pelatihan tersebut menilai, kesempatan seperti ini sangat jarang ada. Untuk itu dia meminta kepada seluruh pelaku UMKM yang hadir dalam pelatihan tersebut untuk bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, agar usahanya bisa naik kelas.
Dikatakan, komisi III DPRD Sumbar, mengapresiasi Bunda Een Refans, di mana, atas kerja kerasnya, produk yang dilahirkannya sukses go internasional. Ini sekaligus akan mengangkat marwah Sumbar di tingkat dunia.
"Jadi saya harap jangan sia-siakan kesempatan ini. Manfaatkanlah untuk menggali sedalam-dalamnya cara memasarkan produk, sehingga ke depan, banyak produk UMKM Sumbar yang bisa menembus pasar dunia," pintanya.
Sementara itu, Owner Batik Rendang, Bunda Een Refans mengaku bersyukur dengan kesempatan yang didapatkan tersebut. Bahkan selama dua tahun pertama, produk batik rendang yang notabene produk UMKM Sumbar berupa batik, tenun, sulam dan bordir tangan serta makanan kering di ekspor ke Negara lainnya.
Khusus produk yang dilahirkannya, kombinasi batik dengan songket atau batik perpaduan songket adalah yang paling disukai buyer sekaligus menjadi unggulan.
“Kita merasa bangga, produk awal yang telah dibawa dari Kota
Padang berupa pakaian Batik Randang dan songket sangat diminati. Semoga ini
akan menjadi berkah untuk industri yang ada di Sumbar,” ungkap pensiunan Dinas
Pendidikan Sumbar dan juga Wakil Ketua Gebu Minang Sumbar tersebut.
Dikatakan, ke depannya, Norhayati Mohd Ali juga akan melakukan pendampingan terhadap UMKM Sumbar dalam hal pemasaran. Dan dalam waktu dekat, Norhayati Mohd Ali juga akan memberikan pelatihan-pelatihan terhadap UMKM yang ada di 19 kabupaten/kota.
Kadis Koperasi dan UMKM Sumbar, Endrizal mengaku, ini hendaknya
bisa menjadi cambuk bagi pelaku UMKM lainnya yang ada di Sumbar untuk terus
meningkatkan kualitas produknya. Sehingga ke depan juga bisa menembus pasar Internasional.
“Kami berharap ini hendaknya bisa diikuti oleh UMKM lainnya.
Apalagi buk Norhayati juga bersedia untuk memberikan pelatihan-pelatihan terhadap
UMKM, dan ini adalah kesempatan emas bagi para UMKM Sumbar untuk menimba Ilmu
dari beliau,” harap Ketua Gebu Minang Kota Padang tersebut.(zoe)
COMMENTS