MTI Desak Pemerintah ALihkan Subsidi Motor Listrik ke Angkutan Umum
Jakarta, Sindotime-Janji Presiden Prabowo Subianto dan Wakil
Presiden Gibran Rakabuming Raka akan memberikan subsidi angkutan umum belum
direalisasi. Ini juga yang membuat Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)
minta Pemerintah alihkan Subsidi Motor Listrik ke Angkutan Umum.
Subsidi motor salah Sasaran, Bukan Jawab Krisis Daya Beli! Alihkan
Segera ke Subsidi Angkutan Umum yang Langsung Tingkatkan Pendapatan Disposable
Masyarakat Miskin Kota. MTI secara resmi mendesak pemerintah untuk mencabut kebijakan
subsidi motor listrik. Kebijakan dinilai kontra-produktif dan tidak menjawab
masalah penurunan daya beli masyarakat.
"Di tengah tabungan masyarakat yang habis dan tekanan
inflasi, pemerintah justru mendorong konsumsi baru melalui subsidi motor
listrik. Ini malah akan memberi beban baru, bukan obat bagi rakyat yang butuh
kebijakan untuk meringankan pengeluaran, dan menambah pendapatan," ujar Ketua
Umum MTI, Tory Damantoro.
Kondisi Makro Ekonomi Rakyat
Kebijakan datang di waktu yang tidak tepat: tabungan
masyarakat menipis, daya beli melemah.
Subsidi untuk produk konsumtif (motor) justru menciptakan
liabilitas baru (cicilan, maintenance), bukan menyelesaikan masalah pokok
penurunan pendapatan
"Harapan pemerintah sebagai stimulus ekonomi sangat
meleset dari realita. Masyarakat memaknai stimulus sebagai cara untuk
memperluas lapangan kerja dan menaikkan pendapatan, yang mana motor listrik
tidak bisa menjawab itu. Subsidi justru menggerus APBN yang bisa dialokasikan
untuk program yang lebih mendesak seperti pengentasan kemiskinan," Wakil
Ketua Bidang Pemberdayaan dan Pembinaan Wilayah, Djoko Setijowarno.
Beban biaya Transportasi sudah Memberatkan
Data BPS menunjukkan Biaya transportasi menggerogoti 30-40%
pendapatan warga miskin kota. Ini adalah beban utama.
Kenapa solusi yang ditawarkan (beli motor listrik) tidak
menyentuh akar masalah ini.
Usulan MTI alihkan subsidi motor menjadi Subsidi Angkutan
Umum
Subsidi angkutan umum adalah kebijakan real yang langsung
meringankan beban masyarakat.
Setiap penurunan tarif angkutan secara langsung menaikkan
alokasi pendapatan yang siap dipakai (disposable income) untuk kebutuhan lain.
"Subsidi angkutan umum adalah cara paling efektif untuk
pengentasan kemiskinan struktural. Biaya transportasi yang dihemat akan
langsung bisa dialihkan untuk beli makan, sekolahkan anak, atau berobat. Ini
stimulus ekonomi riil yang langsung dirasakan di tingkat akar rumput dan memiliki
multiplier effect yang luas," sambung Tory Damantoro.
Membangun Budaya, Bukan Menggagalkan
Memotong subsidi angkutan umum adalah langkah mundur yang
membunuh budaya penggunaan transportasi umum yang sudah mulai tumbuh.
"Kami prihatin, pemotongan subsidi angkutan umum justru
sedang terjadi di beberapa daerah. Ini menggagalkan budaya baik yang sudah
dibangun susah payah. Pemerintah pusat harus memimpin dengan contoh,
mengalihkan subsidi motor listrik untuk memperkuat layanan angkutan umum, bukan
melemahkannya," sebut Djoko Setijowarno.
Rekomendasi dan Call to Action
MTI merekomendasikan tiga langkah konkret kepada pemerintah,
pertama, hentikan subsidi motor listrik, kedua, alihkan alokasi anggarannya
menjadi subsidi angkutan umum nasional untuk pembangunan, penyelenggaraan,
maupun pengelolaannya. Ketiga, jadikan subsidi angkutan umum sebagai program prioritas
untuk pemulihan ekonomi dan perlindungan sosial yang berdampak nyata pada
pengentasan kemiskinan sesuai asta cita Presiden Prabowo Subianto.
MTI siap berdialog dengan pemerintah dan DPR untuk mendorong
kebijakan transportasi yang pro-rakyat dan pro pengentasan kemiskinan.(*/zoe)
COMMENTS