Payakumbuh, Sindotime-Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menjaring munculnya inovator-inovator handal melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Payakumbuh dengan melaksanakan kegiatan Pengembangan Karya Inovasi dan Teknologi Tepat Guna Tahun 2022.
Ajang Lomba Karya Inovasi dan Teknologi Terapan tingkat Kota Payakumbuh Tahun 2022 dengan tema “Inovasi Tanpa Batas” ini menjadi wadah kreatifitas inovasi dan teknologi yang dilaksanakan pada 14 Februari hingga 24 Maret 2022.
Total hadiah lomba karya inovasi dan teknologi tepat guna sebesar Rp. 12.000.000. Juara 1 mendapatkan uang tunai Rp. 2.500.000, juara 2 Rp. 2.000.000, Juara 3 Rp. 1.500.000, ditambah dengan trofi dan piagam. Peserta juga mendapatkan fasilitas lomba seperti kaos/ID Card untuk nominator dan sertifikat lomba.
Kepala Bappeda Kota Payakumbuh Yasrizal kepada media, Rabu (16/2) menyampaikan kategori lomba karya inovasi dan teknologi tepat guna ini ada 2, yakni kategori tingkat SLTA/SMK dan kategori umum. Event ini untuk yang ke 3 kalinya diselenggarakan dan merupakan agenda tahunan Kota Payakumbuh dan inovasi yang terbaik akan diusulkan sebagai utusan gelar teknologi tepat guna dan karya inovasi tingkat provinsi dan nasional.
Yasrizal mengatakan karya inovasi dan teknologi tepat guna merupakan salah satu alternatif inovasi teknologi untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat. Secara nasional, bahwa untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, mempercepat kemajuan daerah, dan menghadapi persaingan global dipandang perlu melakukan percepatan pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang yang didukung oleh penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna.
“Pemanfaatan karya inovasi dan teknologi tepat guna sudah menjadi kebutuhan utama bagi setiap lapisan masyarakat dalam upaya mengatasi kesulitan untuk mencapai hasil produksi secara maksimal serta mampu memberikan berbagai kemudahan untuk membantu pekerjaan dan memiliki manfaat lebih diberbagai bidang pekerjaan atau aktivitas keseharian,” kata Yasrizal.
Dijelaskan Yasrizal, pelaksanaan lomba karya inovasi dan teknologi tepat guna merupakan wadah bagi inovator-inovator daerah untuk bisa mengekspresikan hasil karyanya serta sebagai gerakan untuk motivasi masyarakat agar mampu berinovasi dalam segala aspek untuk menunjang kehidupannya.
“Selain menjaring inovator-inovator yang ada di Kota Payakumbuh dalam upaya pembinaan dan membuka ruang untuk perkembangan inovasi didaerah, kita melaksanakan penjaringan inovasi teknologi tepat guna (karya inovasi dan teknologi tepat guna) ini dalam rangka fasilitasi dalam kompetisi inovasi tingkat provinsi dan nasional serta mempromosikan produk-produk karya inovasi dan teknologi tepat guna melalui event-event lomba inovasi tingkat provinsi dan nasional,” terangnya.
Terkahir, Yasrizal menjelaskan dalam pelaksanaanya perlu dukungan semua pihak, melalui kompetisi ini yang merupakan wadah untuk menjaring hasil karya inovasi masyarakat dan memunculkan inovator-inovator hebat di Kota Payakumbuh agar dapat dikenal hasil karyanya dan bermanfaat bagi orang lain dan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah di segala sektor.
Sementara itu, Robby Hafanos selaku koordinator pelaksana kegiatan menyampaikan ketentuan perlombaan kalau bentuk karya inovasi dan teknologi tepat guna merupakan inovasi dalam bentuk teknologi terapan baru yang dapat mendukung aktivitas manusia dalam pekerjaannya atau teknologi yang memiliki kelebihan baru namun berbeda dari teknologi yang sudah ada serta memiliki nilai manfaat yang besar terhadap pengguna dan orang lain.
Selanjutnya, karya inovasi dan teknologi tepat guna merupakan inovasi yang sudah terimplementasi dan digunakan atau sudah melalui ujicoba bukan dalam bentuk rancangan atau design.
“Bentuk inovasi dapat berupa alat atau mesin (Contoh: alat pertanian, alat industri, alat pengolahan limbah,alat/ mesin pengolah makanan dan minuman dll). Bisa juga temuan bahan/material baru atau bahan/material pengganti (Contoh : pengganti benang untuk serat pakaian dapat digantikan serat rumput, bahan kantong plastik belanja digantikan dengan bahan lain yang belum ada dibuat sebelumnya, dll),” papar Robby.
Ditambahkannya, inovasi yang diusulkan adalah buatan sendiri atau tim kerja (maksimal 3 orang). Untuk kategori tingkat SLTA usulan dari lembaga masing-masing, sedangkan untuk kategori umum usulan bisa dari individu, komunitas atau kelompok masyarakat seperti kelompok tani, kelompok IKM dl.
“Inovasi yang diusulkan boleh berupa pengembangan alat-alat material fabrikasi yang sudah ada dikembangkan dan memiliki kelebihan atau pembaharuan, contoh: alat pertanian yang menggunakan mesin penggerak atau dinamo buatan pabrik, atau penggunaan besi buatan pabrik,” terang Robby.
Robby juga menegaskan tidak boleh mengusulkan alat/teknologi fabrikrasi yang sudah ada dipasaran dan tidak boleh mengusulkan Inovasi yang sudah pernah megikuti kompetisi inovasi.
“Bagi Nominator terpilih tidak boleh mengganti usulan karya inovasi dan Teknologi Tepat Gunanya dengan alasan apapun, apabila ini dilakukan maka peserta dinyatakan gugur dan akan digamti oleh peserta lain berdasarkan penilian proposal oleh juri dan tim penilai,” ujarnya.
(Rel/rstp)
Posting Komentar