Padang, Sindotime-Aroma bertumbangannya sekitar 10 petahana
pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang dilaksanakan di Sumbar pada
Rabu (27/11) sepertinya makin tecium jelas. Ini tentunya menjadi warning bagi
para Kepala Daerah (Kada) terpilih nantinya.
Banyak hal yang bisa dilakukan agar tidak menjadi korban di
ujung masa kepemimpinan nantinya. Seperti dengan merealisasi janji-janji
politik yang telah diumbar-umbar ke masyarakat. Jika tidak, maka besar
kemungkinan masyarakat akan menaruh harapan baru kepada sang Kada yang baru.
Bertumbangannya para petahana tersebut, juga mendapat
perhatian oleh sejumlah kalangan akademisi. Seperti pakar Politik, Prof.
Asrinaldi misalnya, guru besar Fisip Unand tersebut menilai, bertumbangannya
para petahana di Sumbar salah satu faktornya disebabkan oleh kemajuan teknologi
informasi.
Karena banyak hal yang bisa dilihat oleh masyarakat untuk
menjadi pembanding kinerja petahana. Ketika kinerja petahana tidak berprestasi,
tentunya masyarakat akan membangun harapan kepada pemimpin yang baru.
“Apalagi kalau prestasi dari petahana tersebut juga
biasa-biasa saja. Sehingga akibatnya petahana tumbang jadinya. Ini suatu pertimbangan
menurut saya,” ungkap akademisi Fisip Unand.
Agar ini tidak jadi malapetaka di kemudian hari, para Kada
terpilih hendaknya merealisasikan janji-janji politik yang telah diumbar-umbar
saat kampanye dulu. Terutama fokus pada program seratus hari pertama kerja
pascadilantik.
Dan hal yang paling penting lainnya adalah mensosialisasikan
program-program tersebut kepada masyarakat. Karena bagaimana pun masyarakat
perlu tahu seperti apa informasi terkini terhadap janji-janji politik yang
telah dibuat Kada. Karena kalau tidak, masyarakat akan menganggap kinerja Kada
sama saja dengan sebelumnya.
“Jadi hal-hal seperti ini perlu menjadi pelajaran bagi Kada
terpilih, agar tidak menjadi petaka baru di kemudian hari nantinya,” tegasnya.
Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah, peran humas
dalam merangkul media. Sehingga bisa mensosialisasikan program-program yang
telah dilaksanakan. Karena bangaimanapun, peran media sangat penting dalam mempengaruhi
opini publik.
“Jadi humasnya perlu melakukan kerja sama dengan media dalam
hal publikasi program-program Kada. Tidak hanya media sosial, namun juga media
mainstream juga perlu didekati dan diajak kerja sama,” tegas Asrinaldi.
Seperti diketahui, pada pemungutan suara Pilkada serentak
2024 yang telah dilaksanakan Rabu (27/11) berdasarkan perolehan suara
sementara, setidaknya terdapat sepuluh incumbent atau petahana yang
bertumbangan.
Sejumlah daerah yang petahananya harus meletak jabatan terjadi di Kota
Padang, Pesisir Selatan, Bukittinggi, Sawahlunto, Pasaman Barat, Agam,
Limapuluh Kota dan Pasaman.
Di Pilkada Padang misalnya, Hendri Septa sebagai incumbent yang berpasangan
dengan Hidayat tumbang oleh paslon Fadly Amran-Maigus Nasir dan paslon lainnya seperti
M Iqbal–Amasrul juga harus menerima pil pahit.
Begitu juga di Padang Pariaman, pasangan petahana Suhatri
Bur-Yosdianto juga tumbang dalam hasil perhitungan sementara usai dikalahkan pasangan
John Kenedy Aziz-Rahmat Hidayat.
Ini juga terjadi di Kota Pariaman, pasangan petahana Genius Umar-M. Ridwan
juga tertinggal jauh pada perhitungan suara sementara oleh pasangan Yota Balad
dan Mulyadi.
Di Kabupaten Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar yang berpasangan dengan Nasta
Oktavian juga harus tertunduk lesu usai dikalahkan Hendrajoni-Risnaldi Ibrahim.
Di Pilkada Bukittinggi pun demikian, yang berhasil dimenangkan Ramlan
Nurmatias-Ibnu Asis yang mengalahkan pasangan, petahana Erman Safar-Heldo Aura serta
meninggalkan Marfendi-Fauzan Haviz, Nofil Anoverta-Frisdoreja.
Pun demikian di Pilkada Sawahlunto. Di mana pasangan Riyanda Putra–Jeffry
Hibatullah juga berhasil mengalahkan incumbent Deri Asta yang berpasangan
dengan Desni Seswinari.
Di Kabupaten Pasaman Barat pasangan Yulianto-M Ihpan juga meraih suara
terbanyak, mengalahkan Hamsuardi sebagai incumbent yang berpasangan Kusnadi serta
paslon Daliyus K-Heri Miheldi.
Lalu di Pilkada Agam dimenangkan Benni Warlis-Muhammad Iqbal, mengalahkan petahana
Andri Warman yang berpasangan Martias Wanto serta paslon Guspardi Gaus-Yogi
Yolanda.
Ini juga dibuktikan di Pilkada Limapuluh Kota, yang dimenangkan Safni-Ahlul
Badrito Resha yang menumbangkan incumbent Safaruddin Dt. Bandaro Rajo yang
berpasangan dengan Darman Sahladi, mengalahkan paslon Deni Asra-Riko Febrianto,
dan juga pasangan Rizki Kurniawan-Ferizal Ridwan.
Begitu pun di Pilkada Pasaman, pasangan Welly Suhery dan Anggit Kurniawan
Nasution juga berhasil mengalahkan paslon incumbent Sabar AS yang berpasangan
dengan Sukardi serta menyingkirkan Mara Ondak-Desrizal.
Meski demikian, perlu juga dicatat, kalau hasil yang dipaparkan ini baru bersifat prediksi dan hasil sementara, dan mungkin saja hasilnya nanti akan mengalami perubahan. Dan kita tetap harus mengacu kepada hasil penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU), setelah proses perhitungan secara resmi dari KPU selesai dan diplenokan nantinya.(*/zoe)
Posting Komentar