MERIAH: Peninjauan pelaksanaan Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh 2025 yang dilaksanakan di kawasan Kota Tua, mulai dari Jembatan Siti Nur...
Padang, Sindotime-Pelaksanaan Festival Siti Nurbaya dan Cap
Go Meh 2025 yang dilaksanakan di kawasan Kota Tua, mulai dari Jembatan Siti
Nurbaya hingga kawasan Kota Tua, Jumat malam (7/2) berlangsung semarak. Kegiatan
yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah ini sekaligus
menandai dimulainya rangkaian perayaan budaya yang semakin mengukuhkan posisi
Padang sebagai tujuan wisata unggulan.
Mahyeldi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa festival ini
bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga simbol dari kerukunan budaya dan
kolaborasi antar etnis di Kota Padang. "Festival ini adalah cerminan dari
akulturasi budaya yang telah terjalin harmonis di Padang. Perpaduan Cap Go Meh
dan Festival Siti Nurbaya menunjukkan betapa keberagaman di kota ini berjalan
seiring dengan nilai persatuan dan toleransi. Alhamdulillah, acara ini terus
digelar setiap tahun dan kini telah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN),
membuktikan keseriusan Padang dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi
kreatif," ujarnya.
Festival yang berlangsung selama tiga hari, dari 7 hingga 9
Februari 2025, mengusung tema "Culture, Literacy, and Future"
(Budaya, Literasi, dan Masa Depan), yang menggambarkan komitmen untuk
melestarikan budaya dan sastra lokal, serta menciptakan inovasi bagi masa depan
yang lebih baik.
Penjabat Wali Kota Padang, Andree Harmadi Algamar,
menambahkan bahwa acara ini lebih dari sekadar festival tahunan. "Ini
adalah bukti pengakuan terhadap potensi besar Kota Padang dalam sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif. Festival ini bukan hanya untuk hiburan, tetapi
juga sebagai momentum kebangkitan ekonomi kita. Kota Padang memiliki daya tarik
luar biasa, dan melalui festival ini, kita membuka peluang bagi UMKM dan pelaku
ekonomi kreatif. Keikutsertaan acara ini dalam Karisma Event Nusantara semakin
membuktikan daya saingnya di tingkat nasional," ujarnya.
Andree juga menegaskan bahwa festival ini memiliki dampak
luas untuk masyarakat Kota Padang. "Kami ingin acara ini memberikan
manfaat nyata, tidak hanya sebagai tontonan, tetapi juga dapat meningkatkan
pendapatan UMKM, membuka lapangan kerja, dan memperkuat sektor kreatif serta
pariwisata. Di sisi budaya, festival ini merupakan bentuk penghargaan terhadap
warisan yang perlu kita jaga. Kehadiran Cap Go Meh juga menunjukkan bahwa Padang
adalah kota yang inklusif dan harmonis," tambahnya.
Festival ini menghadirkan beragam kegiatan menarik, antara
lain bazar pasar ekraf, UMKM corner, pameran ekraf, pagelaran seni ekraf,
teater musikal Siti Nurbaya, animasi hologram 3D, visual mapping, art therapy,
street dance, parade seni aliansi UKM seni se-Kota Padang, music gamad, atraksi
barongsai dan naga, Chinese tambur, drumband, arak-arakan sipasan, hingga
Chinese fashion festival.
Usai pembukaan, Pj Wali Kota Andree Algamar bersama Gubernur
Sumbar dan Kapolda Sumbar mengunjungi stand UMKM yang berjejer di sepanjang
Kota Tua sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi kreatif di Padang.
Festival ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting,
seperti Kapolda Sumbar Irjen Pol Dr. Gatot Tri Suryanta, Wakil Ketua DPRD
Sumbar, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Drs. Luhur Budianda, Pj Sekda Kota
Padang Yosefriawan, Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap, serta berbagai
pemangku kepentingan lainnya.
Dengan antusiasme tinggi dari masyarakat dan dukungan penuh
dari pemerintah, Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh 2025 menjadi bukti kuat
bahwa Kota Padang semakin serius mengembangkan pariwisata sebagai motor
penggerak ekonomi sekaligus identitas budaya yang membanggakan.(*/zoe)
COMMENTS