Kintani Meriahkan Penutupan Festival Seni Budaya 2025

MENGHIBUR: Artis Minang, Kintani ketika tampil menghibur masyarakat Kota Padang saat penutupan Festival Seni Budaya 2025 di Lapangan Apeksi, Komplek Perkantoran Balaikota Aia Pacah, Jalan Bagindo Azis Chan, Kecamatan Kuranji, pada Minggu malam (19/7).(zoe/sindotime)

Padang, Sindotime-Artis minang, Kintani tampil memukau pada penutupan Festival Seni Budaya 2025 bertajuk "Giat Seni dari Kuranji, Harmoni untuk Negeri" yang berakhir di Lapangan Apeksi, Komplek Perkantoran Balaikota Aia Pacah, Jalan Bagindo Azis Chan, Kecamatan Kuranji, pada Minggu malam (19/7).

Kehadiran wanita bernama lengkap Rahmi Kintani Media Putri tersebut, menyita perhatian masyarakat Kota Padang. Ini terlihat dengan tumpah ruahnya masyarakat yang ingin menyaksikan kegiatan yang dilaksanakan mulai Sabtu-Minggu (19-20/7) tersebut.

“Terima kasih kepada warga Kota Padang, saya bangga bisa hadir di iven seperti ini,” kata wanita kelahiran 18 Januari 1997 tersebut saat penutupan Festival Seni Budaya 2025 di Lapangan Apeksi, Komplek Perkantoran Balaikota Aia Pacah, Jalan Bagindo Azis Chan, Kecamatan Kuranji, pada Minggu malam (19/7).

Pada kesempatan itu, Kintani mengenakan pakaian Minangkabau. Ini sekaligus sebagai simbol, untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kebudayaan yang ada di ranah Minang melalui kegiatan yang terselenggara berkat kerja sama Pemprov Sumbar dengan DPRD Sumbar, melalui Pokir Anggota Komisi III DPRD Sumbar, Irwan Zuldani tersebut.

Ribuan penonton yang hadir pada malam itu juga kompak bernyanyi bersama Kintani. Di mana sejumlah lagu yang dinyanyikan pada malam tersebut seperti lagu Kampuan Nan Jauh Di Mato, Ratok Pasaman, Cinto Apo Adonyo, Cinto Babagi Duo dan sebagainya.

Kepada generasi muda Kota Padang, dia berpesan agar selalu menjadi corong edukasi kebudayaan minangkabau agar tidak memudar. Sehingga keberadaan kebudayaan yang ada di ranah Minang bisa senantiasa terjaga dengan baik.

Sebelumnya, juga ikut memeriahkan kegiatan tersebut permainan KIM Upiak Isil. Dan juga ada sejumlah kesenian Minangkabau lainnya yang dilaksanakan pada iven tersebut.(zoe)