Pandemi Covid-19, Aturan PON Diperketat

Ketum KONI Sumbar, Syaiful

Padang, Sindotime-Jika di Pekan Olahraga Nasional (PON) IX Jabar lima tahun silam, seluruh kontingen bisa leluasa berlama-lama tinggal, tidak demikian halnya saat pelaksanaan pesta olahraga terakbar empat tahunan itu di Papua pada Oktober mendatang.

Karena, selain menerapkan 5 protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi aktivitas di luar rumah, juga ada aturan lain yang harus dipatuhi para peserta, baik itu, atlet, pelatih dan ofisial lainnya.

Artinya, tidak ada istilah kontingen besar, melainkan seluruh peserta tersebut hanya akan dibagi ke dalam tim masing-masing cabang olahraga (cabor) yang hanya diperbolehkan berada di tanah Papua sesuai dengan jadwal pertandingan cabor. Setelah selesai bertanding, mereka harus meninggalkan tanah Papua. 

“Memang ada aturan lain yang diterapkan panitia penyelenggara PON dan harus dipatuhi para peserta. Mengingat pelaksanaannya yang masih dalam suasana covid-19 serta keterbatasan sarana dan prasarana, terutama akomodasi,” ujar Ketum KONI Sumbar, Syaiful di Sekretariat KONI Sumbar, kemarin. 

Kepastian itu didapatkannya saat mengikuti rapat Chief de Mision (CdM) PB PON yang telah dilaksanakan di Papua pada 7-9 April lalu. Di mana, kesempatan itu dihadiri seluruh perwakilan KONI daerah yang ada di tanah air.

Disebutkan, untuk sarana dan prasarana, diperkirakan sudah sekitar 75 persen. Dan memang ada sebagian venue cabor yang sengaja diperlambat penyelesaiannya, artinya, selesai langsung dipakai. Ini dimaksud agar tidak dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti venue cabor dayung.

Tak sampai di sana, TNI/Polri, juga akan ikut berperan dalam memfasilitasi dan mengatur kedatangan, bertanding hingga mengatur jadwal kepulangan kontingen. Sehingga pemakaian fasilitas yang disiapkan panitia bisa betul-betul dimaksimalkan.

“Untuk mengatur kedatangan, pertandingan dan kepulangan peserta juga akan melibatkan TNI/Polri, karena tidak sebandingnya jumlah kontingen yang akan hadir dengan fasilitas yang ada nantinya,” ungkap pengacara senior tersebut.

Selain itu, dalam pelaksanaannya nanti, pihak panitia juga berencana untuk menyiapkan rencana pengadaan Helikopter Ambulance dan Kapal Ambulance sebagai transporatasi Evakuasi Darurat Tingkat Satu untuk kecelakaan Atlet dengan risiko tinggi (High Risk), mengingat keterbatasan jalur transportasi darat di Kota Jayapura. Termasuk pengadaan Ambulance ICU.

Tim Medis yang berasal dari RSUD Abepura, RS Dian Harapan,RS Bayangkara, Dinkes dan KKP Bandara, akan berada pada 5 titik dengan pelayanan 24 jam berupa pelayanan kesehatan umum dan Vaksinasi Covid-19.

Pelayanan Rapid Antigen dan Rapid Antimalaria juga akan disiapkan oleh panitia kepada  peserta CDM Meeting II yang berasal dari Luar Papua. “Jadi semua akan ekstra ketat dalam pelaksanaannya nanti,” ungkap Syaiful.(zul)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama