Atasi Sampah, DLH Sumbar Tawarkan Dua Alternatif ke Investor
Padang, Sindotime-Keinginan Sumbar untuk terbebas dari sampah bakal segera terwujud. Menyusul adanya pihak investor dari korporasi asal Negeri Sakura yakni PT Awina Sinergi Internasional yang tak lain adalah anak perusahaan A-Wing Group Jepang yang menyatakan minatnya untuk menggarap sektor energi terbarukan di Sumbar.
Kepastian ini terungkap saat pertemuan antara
manajemen Awina dengan Pemprov Sumbar yang dihadiri Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Sumbar Tasliatul Fuaddi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar Adib Alfikri, Wali Kota Padang Fadly Amran,
serta sejumlah kepala dinas terkait di kantor pusat perusahaan tersebut, SME Tower, Jakarta, Kamis (13/6).
Dari hasil diskusi tersebut, DLH Sumbar menawarkan dua
alternatif lokasi untuk realisasi proyek energi terbarukan tersebut. Pertama
adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Payakumbuh yang sedang dalam
status penutupan sementara akibat insiden tanah longsor pada 20 Desember 2023.
Pilihan kedua adalah TPA Regional Solok yang dinilai memiliki akses
infrastruktur lebih baik.
"Ekspektasi kami adalah Awina dapat mengawali
investasi di Kota Padang sebagai model percontohan. Kesuksesan proyek ini akan
membuka peluang replikasi di daerah-daerah lain di Sumatera Barat," akunya
Tasliatul Fuaddi, Jumat (13/6).
Dia juga tidak menampik jika problematika sampah
telah menjadi tantangan bersama seluruh kabupaten dan kota di provinsi. Tanpa
solusi komprehensif, kondisi ini jelas akan berpotensi memperburuk kualitas
lingkungan hidup di masa depan.
Karena itu, keseriusan dari Awina untuk
merealisasikan proyek pengelolaan limbah berteknologi tinggi di Sumbar,
diharapkan mampu menjadi jawaban dari persoalan yang dihadapi Sumbar selama ini.
Presiden Komisaris Nakamura Hirohide dan Direktur Utama
Ananda Setiyo Ivannanto juga sudah memaparkan secara langsung rencana
pengembangan teknologi pengolahan sampah menjadi energi (waste-to-energy) di
Kota Padang.
Pertemuan ini merupakan kelanjutan
dari kunjungan sebelumnya yang dilakukan tim Awina ke Sumatera Barat.
Menindaklanjuti hal tersebut, Gubernur Sumbar secara khusus menugaskan Adib
Alfitri.
“Awina memiliki rekam jejak yang solid dalam pengembangan
energi terbarukan dan sistem pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Keahlian
mereka sangat relevan dengan tantangan yang kami hadapi saat ini,” ujar Kepala DPMPTSP
Sumbar, Adib Alfikri.
Teknologi yang ditawarkan
Awina mencakup pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
dan produksi Refuse Derived Fuel
(RDF), yakni bahan bakar alternatif berbasis limbah padat yang dapat menggantikan
batubara. Inovasi ini diyakini mampu menjawab dua persoalan krusial sekaligus:
kebutuhan akan sumber energi alternatif serta pengurangan volume sampah kota.
Menurut Adib, isu pengelolaan
limbah telah menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan
provinsi. Proyek ini juga sejalan dengan komitmen Pemprov Sumbar dalam
mendorong transisi menuju energi berkelanjutan.
Lebih lanjut, ia menekankan
pentingnya peran Pemerintah Kota Padang dalam proyek ini, mengingat pilot
project Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) akan dibangun di wilayah kota
tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama
Awina, Ananda Setiyo Ivannanto—akrab disapa Ivan—mengungkapkan bahwa
berdasarkan studi awal yang telah dilakukan, volume sampah harian di Kota
Padang memenuhi syarat minimum untuk pengoperasian fasilitas pengolahan modern.
“Kami telah menjadwalkan
kunjungan teknis ke Kota Padang pada 16 Juli 2025 untuk melakukan penilaian
lapangan lebih mendalam. Dukungan dari pemerintah daerah menjadi kunci penting
dalam merealisasikan investasi energi terbarukan ini,” kata Ivan.
Dengan teknologi yang telah terbukti dan dukungan
pemerintah yang kuat, proyek ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi atas
masalah lingkungan, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi energi hijau di
Sumatera Barat.(*/zoe)
COMMENTS