Padang, Sindotime-Pemahaman dan persepsi mengenai Moderasi Beragama harus diselaraskan di kalangan umat beragama agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat berujung pada perilaku penghinaan atau penodaan terhadap agama tertentu.
Hal ini disampaikan oleh H. Edison Datuok Majolelo,
Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Barat, dalam kegiatan Orientasi Pelopor Moderasi Beragama di Hotel
Royal Denai, Kota Bukittinggi, pada Minggu (3/11). Kegiatan ini diikuti oleh 25
orang ASN dari Kantor Kemenag Kota Padang.
Edison menekankan pentingnya mengelola keragaman di
Indonesia dengan baik dan komprehensif, agar perbedaan tidak menjadi potensi
konflik yang bisa memicu desintegrasi bangsa. “Sebagai negara yang majemuk,
kita patut bersyukur bisa hidup berdampingan. Setiap anak bangsa harus
menyadari ini sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Edison menjelaskan bahwa tantangan terbesar
bagi negara yang beragam adalah menjaga kerukunan antarumat beragama. Ia
menegaskan bahwa keragaman adalah kekayaan yang harus disyukuri, tetapi bisa
menjadi masalah jika tidak dijaga dengan baik.
Di akhir penyampaian, Edison mengingatkan bahwa Indonesia
dibangun melalui konsensus para pendiri bangsa yang berasal dari berbagai suku
dan agama. Mereka merumuskan kesepakatan berdasarkan pemahaman yang holistik
terhadap sejarah, kondisi sosial, dan budaya bangsa. Oleh karena itu, ia mengajak
semua pihak untuk bersama-sama merawat dan menjaga persatuan bangsa secara
komprehensif agar tetap utuh selamanya.(Haris Tj)
Posting Komentar